Jumat, 29 November 2013

SKEPTIS ITU PERLU!




Assallamu’alaikum ^^
Bertemu lagi deh, kali ini dengan pembahasan mengenai skeptis dalam diri manusia. Bingung, apa itu skeptis?, begini secara garis besar skeptis itu curiga, ketidakpercayaan, atau ragu-ragu dalam menerima suatu informasi yang tidak jelas, ada juga yang mengatakan skeptis itu paham mengenai keragu-raguan seseorang dalam mendapatkan sebuah informasi. Bisa dibilang skeptis ada pada setiap manusia, dan kita pun dapat terkena skeptis juga tetapi disini skeptis yang saya bahas adalah skeptis yang tidak berlebih-lebihan dan masih di koridornya. Mengapa perlu skeptis?, alasanya karena skeptis membuat kita berpikir logis, tidak menerima mentah-mentah informasi, tidak mudah diperdaya/dibohongi orang lain, rasa ingin tau yang kuat. Untuk lebih jelasnya mari kita kupas satu persatu :D, cekidot:
1.       Membuat kita berpikir logis
Ini ada hubunganya dengan berpikir logis atau masuk akal karena secara tidak langsung apa yang kita lihat, dengar dan kita rasa bisa saja meleset, tetapi dengan melibatkan skeptis kita dapat berpikir apakah informasi itu pernah dibuktikan/diteliti di bidangnya. Misalnya jika ada seseorang yang menulis mengenai agama A dan orang yang melihatnya dan paham akan ilmu di bidang agama A tidak terima atas tulisanya tersebut, bisa saja orang yang menulis tersebut akan mendapat teguran dan biasanya tulisan tersebut dapat dihapus karena mengandung kebohongan/hoax dan bersifat SARA.

2.       Tidak menerima mentah-mentah informasi
Masih ada hubunganya dengan poin 1. Sebagai pembaca maupun pendengar kita perlu jeli  dengan informasi yang kita dapat, tidak semua informasi bersifat benar. Ada juga informasi yang tidak original alias ditambah-tambah bahkan di kurang-kurang.  Skeptis disini berperan penting agar kita mengkaji lebih lanjut informasi tersebut dan saat kita menyebarkan informasi itu ke orang lain, tidak ada keraguan mengenai informasi tersebut.

3.      Tidak mudah diperdaya/dibohongi orang lain
Tidak ada yang mau kecemplung ke sungai yang banyak buayanya untuk kesekian kalinya :D. Ngak ngerti juga?, begini jika kita pernah merasa disakiti, dibohongi, dikhianati dll. Apa mau terulang kembali? Orang normal pasti menjawab “NGAK”. Yes, itu dia, madsud saya kita perlu skeptis mengenai seseorang di sekitar kita. Skeptis disini yang wajar lah. Bukan saking dendamnya sama kelakuan yang kurang baik oleh seseorang lantas kita jadi papparazi bahkan psyco, hii. Percaya deh kalau kita sendiri ngak bisa lepas dengan apa yang membelenggu kita bahkan merusak masa depan kita, kita semua ngak bakal maju dan bahkan kembali tersakiti. Dengan skeptis kita lebih peka terhadap apa yang orang lain katakan dan pastinya jangan di terima mentah-mentah meskipun perkataan itu dari orang yang kita sayangi. Jika terlalu percaya maka ntar kita yang dipermainkan, kasian kan -__-“.

4.       Rasa ingin tau yang kuat
Ini inti dari skeptis, jangan mengabaikan apa yang berasal dari lubuk hati kita atau naluri kita, misalnya saja tiba-tiba kita kepikiran mengenai orang tua kita, maka cepat-cepatlah mengeceknya, karena kita tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya. Ingat daripada menyesal lebih baik skeptis dulu, meskipun skeptis terkadang tidak semuanya benar tetapi setidak-tidaknya itu menjadi peringatan untuk kita sendiri. Skeptis juga membuat kita perduli dengan permasalahan teman kita dan bahkan kita mendapat pahala dalam membantu menyelesaikan masalahnya, cek n ricek gitu :P.

Jadi inti dari pembahasan saya kali ini ialah agar jangan malu untuk skeptis, asalkan lakukan sewajarnya, karena tidak semua yang kita anggap baik selamanya berakhir baik, dan tidak juga tidak semua yang kita anggap buruk selamanya berakhir buruk. Ingat itu semua datangnya dari Allah SWT. Jika kita tidak mau memperbaiki maka kita akan selalu ditindas oleh dunia ini. Semoga artikel saya ini bermanfaat bagi pembaca :*.

Wassallamu’alaikum

Tidak ada komentar: