Rabu, 05 Februari 2014

BERUBAHKAH KAU KOTA TEBAS?

Pemandangan berbeda saat saya berkunjung di sebuah Daerah Kabupaten Sambas yaitu Kota Tebas, Walaupun sudah berubah menjadi kota tetapi adat istiadatnya masih dipegang teguh dari dulu hingga sekarang. Sifat kekeluargaan masih terasa, dimana jika kita bertemu masyarakat disana mereka menyapa dengan ramah, bahu-membahu dalam bertetangga contohnya saat ada pernikahan maka tetanggan yang lain juga ikut membantu, dengan begitu pekerjaan pun terasa lebih ringan. Ada pula sifat mereka yang unik yaitu sifat dalam bermusyawarah dan budaya “BARTER” ATAU tukar-menukar barang yang masih bertahan. Jika musim panen tiba, seseorang dari mereka akan menukar sesuatu lalu yang lain menawar dengan barang yang setimpal sesuai yang telah disepakati. Memang unik karena selama ini jarang sekali ada kegiatan seperti itu di masyarakat desa. Adakalanya jika mereka sibuk untuk menanam padi, dan jarak warung serta harga lauk-pauk yang mahal memungkinkan mereka untuk menukarnya dengan beras lalu dengan makanan sekedar untuk mengganjal perut. Menurut penduduk setempat yang sempat saya wawancarai “jika musim panen tiba, kami bisa makan tanpa membeli beras akan tetapi biaya lauk-pauknya kami bingung mencari dimana” tutur Lukman. Mirisnya kota ini jauh dari kata “LAYAK”, kurangnya perhatian Pemerintah setempat untuk membuka usaha lainnya agar bukan saja terkenal dengan padi nya saja dan limau (baca: sejenis jeruk ) tetapi juga kaya akan hasil sayur-mayurnya. Adapula pentingnya membuka lapangan kerja agar pengangguran berkurang, meringankan biaya pendidikan, serta organisasi yang mengayomi petani untuk memproduksi tanaman palawija yang bernilai jual tinggi di pasaran untuk mengurangi beban hidup yang kian hari kian berat, sedangakan pekerjaan banyak mengharapkan bercocok tanam padi itupun untuk makan sehari-hari saja, kadang kala mereka bekerja menjadi TKI di negara tetangga agar merubah nasib hidup mereka selama ini. Perlu peninjauan dari Pemerintah Kabupaten Sambas untuk ikut memberikan solusi yang tepat untuk daerah terpencil dengan begitu bukan saja melihat karena perubahan dari desa ke kota saja, tapi kesejahteraan harus ikut berubah.

Tidak ada komentar: